Bel sekolah berbunyi, tanda pelajaran sudah usai
Selepas ditutupnya pelajaran dengan doa kafaratul majelis
Ketiga bocah SMP itu mengambil Al Qur'an mereka
Mereka bergegas dan berlarian menuju masjid
Lengan pakaian dilipat,
kemudian mereka beranjak untuk berwudhu
Dilanjut dengan shalat dua rakaat dan membaca kisah tentang para penghuni gua hingga tuntas
Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan?

Mereka tengah berkompetisi!
Setiap hari jum'at di tiap minggunya, rutinitas ini mereka lakukan berkali-kali. Ketiga sahabat baik itu gemar berlomba dalam berbagai hal. Baik pelajaran, prestasi, hafalan hingga ibadah.

Di pinggiran sebuah kota terdapat dua orang sahabat lainnya. Kedua anak SMA tersebut amat gemar mengkaji dan berbagi pengetahuan baru yang mereka dapatkan bersama. Mereka rival satu sama lainnya dalam berbagai pelajaran sekolah, namun pada akhirnya salah seorang dari mereka tetap berada selangkah di depan satu orang yang lainnya. Setiap selasa sore, mereka berjalan bersama ke sebuah toko buku. Membaca satu per satu lembaran buku, membeli dan membahas isinya bersama. Terkadang canda tawa mewarnai kajian mereka, terkadang khawatir dan tangis pun ada terutama saat membahas asyratus sa'ah dan peristiwa-peristiwa besar setelahnya.

Persahabatan baik antar ketiga anak SMP dan dua orang anak SMA tadi membuahkan semangat untuk menjadi yang paling baik dalam kebaikan. Istilah yang dikenal sebagai sibaaq bil khairaat itu mereka lakukan. Mereka menyebut hal ini sebagai ukhuwah. Salah satu sunnah yang kini nampaknya tidak begitu dijiwai. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Sekarang... sudahkah kamu merasakan ukhuwah Islamiyah? Atau jangan-jangan selama ini ukhuwah itu hanya label kosong tanpa pemaknaan yang dalam?

Mungkin selama ini bukan ukhuwah,
Jika sedikit kesalahan saja justru membuat kalian saling memalingkan wajah
Mungkin selama ini bukan ukhuwah,
Jika keberanian menegur hilang ketika sahabat yang berbuat salah
Mungkin selama ini bukan ukhuwah,
Jika keakrabanmu bersama mereka membuatmu lupa dari mengingat Allah
Mungkin selama ini bukan ukhuwah,
Jika kegiatan yang kamu lalui bersama masih membuatmu tuli dari adzan dan iqamah

Ukhuwah takkan dapat diperoleh dalam hitungan tahun bahkan milenia karena Ianya adalah anak dari kecocokan jiwa. Ukhuwah lahir ketika ruh saling bertemu dalam frekuensi yang sama. Ruh itu laksana sebuah pasukan yang terdiri dari kesatuan-kesatuan. Jika mereka saling mengenal maka mereka akan mudah untuk sepakat. Jika tidak saling mengenal maka mereka akan mudah berselisih.
~ Ust Salim dengan perubahan seperlunya hehe... ~

Mari bertanya dan berintrospeksi, sudah benarkah ukhuwah kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar